Tuesday, August 6, 2013

Pengkelompokan Kemasan


Dalam pengemasan selalu memperhatikan kondisi komoditas atau produk yang dikemas serta cara transportasinya. Pada dasarnya pengemas harus memiliki kemampuan untuk melindung bagi kemungkinan perubahan keadaan yang bisa memengaruhi kualitas yang  dikemasan maupun bahan kemasan itu sendiri. Kemasan dapat dikelompokan berdasarkan beberapa hal antara lain:
 
1.  Frekuensi Pemakaian
  • Kemasan yang hanya dapat digunakan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus permen, bungkus daun, plastic es, kardus karton , kaleng.

  • Kemasan yang dapat dipakai mengemas lagi (Multi Trip), seperti beberapa jenis botol seperti minuman fanta atau kecap / saos, gallon air mineral, tabung elpiji. Wadah-wadah tersebut umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik.

  • Kemasan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain (Semi Disposable). Wadah-wadah ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai, misalnya kaleng ( bekas roti, susu, cat ) dan berbagai jenis botol. Wadah-wadah tersebut dapat untuk menyimpan krupuk, gula, kopi dan minyak goring.

2.  Sifat mampu melindungi produk dari lingkungan
  • Kemasan Hermetis, berupa kemasan yang melindungi produk dari gas ( kedap udara ), contohnya kaleng dan botol.

  • Kemasan Tahan sinar / cahaya, berupa kemasan yang tidak transfaran.contohnya kemasan dari kertas,  logam dan foil. Kemasan ini banyak dipakai untuk melindungi bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan yang difermentasikan.

  • Kemasan Tahan Suhu Tinggi, kemasan ini banyak dipakai untuk bahan pangan yang memerlukan proses pemanasan atau seterilisasi.
 
3.  Sifat Kekakuan Bahan Kemasan
  • Kemasan fleksibel, berupa bahan kemasan yang  mudah dilenturkan, contohnya kertas, plastic, foil dll.

  • Kemasan kaku /  rigid, berupa bahan kemasan yang memiliki sifat keras, kaku, getas dan tidak tahan lenturan sehingga bisa patah, pecah atau bengkok / peyok bila dipaksa dibengkokan. Contohnya logam kayu dan gelas.

  • Kemasan semi kaku/semi fleksibel, berupa bahan kemasan yang memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku, contohnya botol plastic untuk kecap, saos, susu dan kemasan untuk pasta gigi dll.

4. Struktur kemasan berdasarkan letak atau kedudukan.
  • Kemasan Primer, yang dimaksud berupa bahan kemasan yang langsung melindungi bahan pangan tersebut contohnya botol minuman, kaleng susu, bungkus keripik dll.

  • Kemasan Sekunder, berupa kemasan yang berfungsi melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak kardus untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah – buahan yang dibungkus dan sebagainya.

  • Kemasan Tersier dan Kuartener, kemasan yang dibutuhkan apabila masih diperlukan lagi pengemasan setelah kemasan primer dan sekunder. Tujuannya untuk melindung selama proses pengangkutan.

No comments:

Post a Comment