Asal mula kemasan itu sendiri sebenarnya telah dimulai sejak manusia mengenal cara penyimpanan bahan makanan. Cara penyimpanan bahan makanan secara tradisional diawali dengan memasukkan bahan makanan ke dalam suatu wadah yang ditemuinya. Seiring perkembangannya di bidang pasca panen, sudah banyak inovasi dalam bentuk maupun bahan pengemas hasil pertanian. Temuan kemasan baru dan berbagai inovasi selalu dikedepankan oleh para produsen produk - produk pertanian, dan hal ini secara pasti menggeser metode pengemasan tradisional yang sudah ada sejak lama di Indonesia.
Contoh Pengemasan Secara Tradisional
Pada pengemasan secara tradisional mengunakan bahan yang ada disekeliling kita pada saat itu yang banyak dapatkan / dijumpai dikebun, bahan itu antara lain berupa daun pisang, daun jagung, daun kelapa, daun aren, daun jambu air dan daun jati.
Cara
pengemasannyapun dilakukan dengan berbagai macam cara seperti pengemasan dengan cara digulung ( biasa mengunakan bahan
daun pisang, daun jambu dan daun jagung ), pengemasan dengan cara melipat ( biasa
mengunakan bahan daun pisang dan daun jambu ), pengemasan dengan membalut (
biasa mengunakan bahan daun pisang dan daun kelapa contoh makanan lepet ) dan
cara pengemasan terakhir berupa menganyam bahan yang digunakan daun daun kelapa
contoh makanan ketupat.
Pengemasan,
diatas bertujuan untuk melindungi makanan dari kerusakan, juga merupakan daya
pikat-bagi orang agar tergiur menikmatinya.
No comments:
Post a Comment