Pada umumnya bahan baku plastik sebagian
besar berasal dari gas alam dan minyak bumi, yang diproses secara polimerisasi,
sehingga gas dan minyak bumi dapat diubah menjadi plastik. Supaya plastik mempunyai
sifat yang optimal sesuai dengan yang diinginkan, untuk itu ditambahkan
beberapa macam zat aditif, seperti plasticizer, penstabil/stabilizer,
pewarna, pelumas, pengawet, antioksidan, bahan antistatik dan lain - lain. Tetapi
zat - zat aditif tersebut juga menimbulkan efek jelek / negatif bagi tubuh manusia
dan lingkungan.
Karena bahan kimia yang ada pada
bahan plastic dapat bermigrasi dari kemasan plastik ke dalam makanan dan berpotensi
menimbulkan efek terhadap kesehatan tubuh diantara :
Bahan ini dapat menimbulkan efek
terhadap kesehatan bila dipakai dalam jangka
waktu yang lama dampaknya bisa menyebabkan kanker, cacat lahir, perubahan
genetik, bronkitis kronik, ulcer, penyakit kulit, tuli, gangguan
penglihatan, gangguan pencernaan, disfungsi hati.
2. Polyester
Bahan ini
secara akut dapat menyebabkan
iritasi pada mata dan saluran pernafasan serta ruam kulit akut.
3. Phthalates
Bahan mampu memberikan sifat lembut dan fleksibel pada
bahan polimer PVC. efek terhadap kesehatan manusia bila dipakai dalam jangka
waktu yang lama menyebabkan endocrine disruption, terkait dengan asma, juga
mempunyai efek terhadap perkembangan dan reproduktif. Limbah bekas medis yang
mengandung bahan PVC dan phthalates apabila dibakar bisa melepaskan senyawa
dioksin dan merkuri yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitarnya dan
dalam jangka waktu yang panjang menimbulkan kanker, cacat lahir, perubahan
hormon, penurunan jumlah sperma, infertilitas, endometriosis dan gangguan
sistem imun.
Bahan
ini secara
akut dapat mengiritasi mata, hidung, tenggorokan,dapat menyebabkan pusing dan ketidaksadaran. Jika
bermigrasi ke dalam makanan, bahan ini akan terakumulasi dalam jaringan lemak. Hasil
studi menunjukkan adanya peningkatan kanker limfatik dan hematopoietik bagi
pekerja yang terpapar bahan ini.
Bahan ini merupakan senyawa yang
secara akut dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, juga dapat
menyebabkan gangguan pernafasan.
7. Polycarbonate yang
mengandung Bisphenol A
Melalui studi mengenai bahan Bisphenol
A ini menunjukkan bahwa
paparan bahan ini dalam kadar rendah dan dalam jangka waktu yang panjang dapat
menyebabkan kanker, gangguan fungsi imunitas, pubertas yang
muncul lebih awal / dini, obesitas, diabetes, dan hiperaktivitas.
8. Polyurethane foam
Bahan
ini bila dipakai dalam
jangka waktu yang panjang bisa menyebabkan bronkitis, batuk, gangguan kulit dan
mata. Polyurethane foam juga dapat melepaskan toluen diisosianat yang bisa menyebabkan
gangguan paru berat.
Merupakan melamin palsu yang terbuat dari urea
memiliki kandungan formalin dengan kadar tinggi. Urea termasuk bahan yang tidak
tahan panas dan dapat melepaskan formalin yang bias mengkontaminasi makanan
saat terkena panas. Formalin juga dicurigai sebagai karsinogen pada manusia. Hasil
studi mengenai formalin menyimpulkan bahwa bahan ini bisa mengakibatakan cacat
lahir dan perubahan genetik. Menghirup secara tidak sengaja formalin bisa mengakibatakan
batuk, pembengkakan tenggorokan, mata berair, gangguan pernafasan, sakit
kepala, ruam, dan rasa lelah.
10. Acrylic
Bahan ini secara akut dapat
menyebabkan gangguan pernafasan, diare, lemah, mual, sakit kepala.
Cukup lengkap penjelasan penaruh bahan kimianya dari Kemasan Makanan.
ReplyDeleteTrims untuk artikelnya,
Apakah bahan Polyurethane Foam digunakan untuk cerobong udara dingin yg mensuply ke dalam ruangan tidak akan mengganggu kesehatan...?
ReplyDelete