Tuesday, August 19, 2014

Aneka Kemasan Plastik


Selamat Datang di Blog Aneka Kemasan Plastik

Kami perusahaan yang bergerak dalam penyediaan pengemasan / packaging dengan bahan plastik. Bila perusahaan anda dalam pengemasan mengunakan bahan plastik, kami siap menyediakan plastik kemasan sesuai bentuk yang anda butuhkan.
Senang kiranya bila kami bisa berkerja sama dengan perusahaan anda.
Bagi anda yang ingin mengenal kami lebih jauh lagi bisa klik link dibawah ini :


Dan bagi anda yang berminat atau hanya ingin bertanya bisa hubungi kami di No. 081231950298 atau beri komentar dibawah dengan meningalkan alamat email anda. Semua pertanyaan dan komentar akan kami layani dengan senang hati.

Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih
Salam sukses untuk kita semua
Amin

Saturday, August 10, 2013

Mengenali Fungsi, kegunaan dan Keamanan Plastik dari Simbolnya

Bahan Plastik dapat kita kenali fungsi dan keamanannya dari simbol yang tertera di dalamnya. Ada 7 simbol plastik yang perlu diketahui :
 

1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate)
    Simbol :
Jenis ini sering dipakai untuk botol plastik yang transparan dan tembus pandang seperti botol air mineral, botol minuman sari buah dan botol minuman lainnya. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.


2. HDPE (high density polyethylene)
    Simbol :Sering dipakai untuk botol susu atau minuman sari buah. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendaskan hanya untuk sekali pemakaian


3. V atau PVC (polyvinyl chloride)
    Simbol :

Plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini sangat tipis dan sering digunakan sebagai pembungkus makanan. Kandungan berbahaya dari PVC mudah lumer bila kena makanan panas dan berminyak.
 

4. LDPE (low density polyethylene)
    Simbol :


Biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek.Barag-barang dengan kode #4 dapat didaur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Plastik dengan kode 04 bisa dibilang tidak dapat dihancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan. Contohnya : plastik pembungkus gula, minyak goreng curah atau terigu.

5. PP (polypropylene)
    Simbol :
 Pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk berhubungan dengan makanan dan minuman. Khususnya sebagai botol minuman bayi. Pastikan melihat tanda ini jika ingin membeli wadah plastik yang baik.
 

6. PS (polystyrene)
    Simbol :

Merupakan bahan styrofoam, tempat minum dan makan sekali pakai. Di dalam bahan ini terdapat styrine yang mudah luruh ke makanan dan minuman. Styrine berbahaya bagi otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.


7. Polycarbonate
    Simbol :
Bening, dan tahan panas dan bisa dipakai berulangkali. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minuman olahraga, suku cadag mobil dan alat-alat rumah tangga

Friday, August 9, 2013

CONTOH PLASTIK DAN CARA PEMBUATAN PLASTIK

1. Pengemas Plastik Kaku
Contoh kemasan plastik kaku yang ada di pasaran adalah jerigen, drum, gelas, botol, ember dan lainnya. Plastik kaku ini dibuat dengan proses pencetakan secara injeksi atau dengan hembusan.

a. Pencetakan proses injeksi
Cara pembuatan plastic model ini diawali dari pemanasan bahan palstik berupa biji atau afalan plastic bekas yang didaur ulang ) didalam silinder sampai meleleh, plastic yang meleleh itu kemudian di injeksikan atau disuntikan pada cetakan yang lebih dingin, sehingga plastic mengeras.

b. Pencetakan Secara Hembusan
Teknik dasar dari pencetakan secara hembusan adalah seperi pada pembuatan gelas. Udara didorong di bawah tekanan ke plastik cair yang tertutup yang dikelilingi oleh cetakan yang dingin dengan bentuk yang diinginkan. Adanya tekanan udara menyebabkan plastik cair mengembang. Plasik akan dingin dengan mendinginnya cetakan, dan kemudian cetakan dibuka, sedangkan botolnya dikeluarkan. Proses hembusan ini dibedakan atas hembus injeksi dan hembus ekstruksi.

Hembus Injeksi
Urutan proses hembusan injeksi adalah :
-, bahan plastik yang akan dibentuk diinjeksikan pada cetakan parison
-, dalam keadaan masih cair kemudian dipindahkan ke cetakan berikutnya
-, setelah itu cetakan dibuka dan botol dikeluarkan

Hembus Eksruksi
Pada proses hembus ekstruksi, maka bahan plastik diekstrusi terlebih dahulu, kemudian dihembus oleh udara yang bertekanan pada cetakan, didinginkan dan tahap akhir cetakan dibuka.

Cetak hembus biaksial (Stretch Blow Moulding)
Cara ini menghasilkan botol-botol dengan arah atau orientasi yang baik pada arah membujur dan melintang, sehingga sifatnya lebih baik dari hembus injeksi, yaitu tahan terhadap benturan, dan barrier yang baik terhadap gas dan uap air.

Botol Ko-ekstrusi
Cara ini merupakan pengembangan dari cetak hembus ekstrusi yang berasal dari bidang ekstrusi film. Ko ekstrusi adalah suatu proses dimana dua atau lebih ekstruder digabungkan dengan satu cekatan (die) untuk menghasilkan film multilapis. Proses ini memungkinkan untuk menghasilkan bahan dengan lapisan yang terdiri dari bahan yang mahal dan diapit oleh dua lapisan bahan yang murah.

Cetakan Botol Multiproses
Cara ini disebut multiproses karena menggunakan peralatan cetak yang sekaligus membentuk botol, kemudian mengisi dan menutupnya. Proses ini dilakukan dalam satu jalur, sehingga proses pengisian pangan dapat berlangsung secara aseptis. Teknik ini terutama digunakan untuk wadah susu.

Cetak Hembus Kemasan Mulut Lebar
Cara ini digunakan untuk menghasilkan wadah plastik bermulut lebar seperti kendi, jerigen, botol besar dan wadah lain yang mempunyai diameter leher lebih sempit dibandingkan diameter wadahnya.

c. Thermofing
Proses thermofing adalah membentuk wadah dengan cetakan pada saat plastic panas dan dalam keadaan lunak. Proses pemanasan dilakukan dengan menggunakan radiasi infra merah atau heater, dan bahan plastik yang digunakan adalah polietilen, polipropilen dan polistiren yang berupa lembaran atau sheet. Dalam proses ini ada 3 macam teknik pencetakan, yaitu :

1. Vacuum forming
terdiri dari proses mengapit lembar plastik yang dipasang pada sebuah rangka yang diletakkan pada kotak pencetak. Dengan cara menghisap sampai udara hampa sehingga udara di luar akan mendorong lembar plastik pada cetakan.

2. Thermoforming 
mirip dengan teknik vakum, tapi pembentukan wadah menggunakan tekanan dari bagian atas plastik.

3. Kombinasi keduanya 
lembaran plastik yang panas dipress di antara dua lempeng, yang terdiri dari lempeng cetakan jantan dan cetakan betina. Wadah yang dihasilkan dari proses thermoforming di antaranya adalah kemasan yoghurt, mentega, coklat dan biskuit.

d. Cetakan Fase Padat
Berbeda dengan teknik pencetakan yang telah diterangkan sebelumnya yang memerlukan energi panas dua kali yaitu saat pencetakan lembaran plastik dan saat membentuk wadah, maka proses cetakan fase padat hanya sekali memerlukan energy panas. Cara ini banyak digunakan untuk pencetakan plastik secara komersial.

e. Cetak Kompresi
Teknik ini merupakan metode tertua dalam pencetakan plastik, dan saat ini masih digunakan untuk mencetak plastik termoset. Hasil cetak kompresi dapat berupa tutup botol, jerigen dan lain-lain. Caranya adalah sebagai berikut :
  • resin dalam bentuk serbuk yang telah ditimbang diletakkan di dalam rongga cetakan terbuka yang telah dipanaskan
  • kemudian cetakan ditutup dan ditekan dengan pres hidraulik
  • serbuk resin akan meleleh dan mengisi cetakan
  • setelah wadah atau tutup plastik dicetak kemudian dikeluarkan

2. Kemas Bentuk (Flexible Packaging) dan Laminasi
Contoh pembuatan kemasan laminasi dalam bentuk kantung plastic terdiri dari 3 tahap proses yaitu :
  • Proses printing, dilakukan dengan cara rotogravure pada permukaan lembaran OPP / kertas / PET / OPA
  • Menambahkan lapisan-lapisan lain yang disebut dengan laminasi dengan cara laminasi ekstrusi atau laminasi adhesif. Laminasi ekstrusi menghasilkan kemasan yang tidak kuat dan kadang-kadang menimbulkan bau plastik. Sedangkan laminasi adhesive kekuatannya lebih baik dan tidak menimbulkan bau tetapi biayanya lebih mahal.
  • Terakhir dilakukan pemotongan (slitting) sesuai dengan ukuranukuran yang diinginkan dan bila perlu dapat dilanjutkan ke proses pembentukan kantung.

Tuesday, August 6, 2013

Pengaruh Bahan Kimia dari Kemasan Plastik pada Makanan dan Efeknya Pada Kesehatan


Pada umumnya bahan baku plastik sebagian besar berasal dari gas alam dan minyak bumi, yang diproses secara polimerisasi, sehingga gas dan minyak bumi dapat diubah menjadi plastik. Supaya plastik mempunyai sifat yang optimal sesuai dengan yang diinginkan, untuk itu ditambahkan beberapa macam zat aditif, seperti plasticizer, penstabil/stabilizer, pewarna, pelumas, pengawet, antioksidan, bahan antistatik dan lain - lain. Tetapi zat - zat aditif tersebut juga menimbulkan efek jelek / negatif bagi tubuh manusia dan lingkungan.
Karena bahan kimia yang ada pada bahan plastic dapat bermigrasi dari kemasan plastik ke dalam makanan dan berpotensi menimbulkan efek terhadap kesehatan tubuh diantara :

 1. Polyvinyl chloride (PVC)
Bahan ini dapat menimbulkan efek terhadap kesehatan bila dipakai dalam  jangka waktu yang lama dampaknya bisa menyebabkan kanker, cacat lahir, perubahan genetik, bronkitis kronik, ulcer, penyakit kulit, tuli, gangguan penglihatan, gangguan pencernaan, disfungsi hati.

2. Polyester
Bahan ini  secara akut dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernafasan serta ruam kulit akut.

3. Phthalates
Bahan mampu  memberikan sifat lembut dan fleksibel pada bahan polimer PVC. efek terhadap kesehatan manusia bila dipakai dalam jangka waktu yang lama menyebabkan endocrine disruption, terkait dengan asma, juga mempunyai efek terhadap perkembangan dan reproduktif. Limbah bekas medis yang mengandung bahan PVC dan phthalates apabila dibakar bisa melepaskan senyawa dioksin dan merkuri yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitarnya dan dalam jangka waktu yang panjang menimbulkan kanker, cacat lahir, perubahan hormon, penurunan jumlah sperma, infertilitas, endometriosis dan gangguan sistem imun.

 4. Polystyrene
Bahan ini secara akut dapat mengiritasi mata, hidung, tenggorokan,dapat menyebabkan pusing dan ketidaksadaran. Jika bermigrasi ke dalam makanan, bahan ini akan terakumulasi dalam jaringan lemak. Hasil studi menunjukkan adanya peningkatan kanker limfatik dan hematopoietik bagi pekerja yang terpapar bahan ini.

 5. Tetrafluoroethylene
Bahan ini merupakan senyawa yang secara akut dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, juga dapat menyebabkan gangguan pernafasan.

 6. Polyethylene
Polyethylene merupakan bahan yang dicurigai sebagai karsinogen pada manusia.

7. Polycarbonate yang mengandung Bisphenol A
Melalui studi mengenai bahan Bisphenol A ini menunjukkan bahwa paparan bahan ini dalam kadar rendah dan dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kanker, gangguan fungsi imunitas, pubertas yang muncul lebih awal / dini, obesitas, diabetes, dan hiperaktivitas.

8. Polyurethane foam
Bahan ini bila dipakai dalam jangka waktu yang panjang bisa menyebabkan bronkitis, batuk, gangguan kulit dan mata. Polyurethane foam juga dapat melepaskan toluen diisosianat yang bisa menyebabkan gangguan paru berat.

 9. Urea-formaldehyde
Merupakan melamin palsu yang terbuat dari urea memiliki kandungan formalin dengan kadar tinggi. Urea termasuk bahan yang tidak tahan panas dan dapat melepaskan formalin yang bias mengkontaminasi makanan saat terkena panas. Formalin juga dicurigai sebagai karsinogen pada manusia. Hasil studi mengenai formalin menyimpulkan bahwa bahan ini bisa mengakibatakan cacat lahir dan perubahan genetik. Menghirup secara tidak sengaja formalin bisa mengakibatakan batuk, pembengkakan tenggorokan, mata berair, gangguan pernafasan, sakit kepala, ruam, dan rasa lelah.

10. Acrylic
Bahan ini secara akut dapat menyebabkan gangguan pernafasan, diare, lemah, mual, sakit kepala.

Pengkelompokan Kemasan


Dalam pengemasan selalu memperhatikan kondisi komoditas atau produk yang dikemas serta cara transportasinya. Pada dasarnya pengemas harus memiliki kemampuan untuk melindung bagi kemungkinan perubahan keadaan yang bisa memengaruhi kualitas yang  dikemasan maupun bahan kemasan itu sendiri. Kemasan dapat dikelompokan berdasarkan beberapa hal antara lain:
 
1.  Frekuensi Pemakaian
  • Kemasan yang hanya dapat digunakan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus permen, bungkus daun, plastic es, kardus karton , kaleng.

  • Kemasan yang dapat dipakai mengemas lagi (Multi Trip), seperti beberapa jenis botol seperti minuman fanta atau kecap / saos, gallon air mineral, tabung elpiji. Wadah-wadah tersebut umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik.

  • Kemasan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain (Semi Disposable). Wadah-wadah ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai, misalnya kaleng ( bekas roti, susu, cat ) dan berbagai jenis botol. Wadah-wadah tersebut dapat untuk menyimpan krupuk, gula, kopi dan minyak goring.

2.  Sifat mampu melindungi produk dari lingkungan
  • Kemasan Hermetis, berupa kemasan yang melindungi produk dari gas ( kedap udara ), contohnya kaleng dan botol.

  • Kemasan Tahan sinar / cahaya, berupa kemasan yang tidak transfaran.contohnya kemasan dari kertas,  logam dan foil. Kemasan ini banyak dipakai untuk melindungi bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan yang difermentasikan.

  • Kemasan Tahan Suhu Tinggi, kemasan ini banyak dipakai untuk bahan pangan yang memerlukan proses pemanasan atau seterilisasi.
 
3.  Sifat Kekakuan Bahan Kemasan
  • Kemasan fleksibel, berupa bahan kemasan yang  mudah dilenturkan, contohnya kertas, plastic, foil dll.

  • Kemasan kaku /  rigid, berupa bahan kemasan yang memiliki sifat keras, kaku, getas dan tidak tahan lenturan sehingga bisa patah, pecah atau bengkok / peyok bila dipaksa dibengkokan. Contohnya logam kayu dan gelas.

  • Kemasan semi kaku/semi fleksibel, berupa bahan kemasan yang memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku, contohnya botol plastic untuk kecap, saos, susu dan kemasan untuk pasta gigi dll.

4. Struktur kemasan berdasarkan letak atau kedudukan.
  • Kemasan Primer, yang dimaksud berupa bahan kemasan yang langsung melindungi bahan pangan tersebut contohnya botol minuman, kaleng susu, bungkus keripik dll.

  • Kemasan Sekunder, berupa kemasan yang berfungsi melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak kardus untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah – buahan yang dibungkus dan sebagainya.

  • Kemasan Tersier dan Kuartener, kemasan yang dibutuhkan apabila masih diperlukan lagi pengemasan setelah kemasan primer dan sekunder. Tujuannya untuk melindung selama proses pengangkutan.

Monday, August 5, 2013

Pengemasan

Pengemasan merupakan bentuk kegiatan yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang / produk menjadi siap untuk disimpan, dijual, dipakai dan dikirim untuk di distribusikan. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi barang / produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik seperti getaran, gesekan atau benturan. Selain itu pengemasan juga mempunyai fungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industry agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan pendistribusian. Dari segi promosi wadah atau pembungkus juga berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Untuk itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.

Asal mula kemasan itu sendiri sebenarnya telah dimulai sejak manusia mengenal cara penyimpanan bahan makanan. Cara penyimpanan bahan makanan secara tradisional diawali dengan memasukkan bahan makanan ke dalam suatu wadah yang ditemuinya. Seiring perkembangannya di bidang pasca panen, sudah banyak inovasi dalam bentuk maupun bahan pengemas hasil pertanian. Temuan kemasan baru dan berbagai inovasi selalu dikedepankan oleh para produsen produk - produk pertanian, dan hal ini secara pasti menggeser metode pengemasan tradisional yang sudah ada sejak lama di Indonesia.

Contoh Pengemasan Secara Tradisional

Pada pengemasan secara tradisional mengunakan bahan yang ada disekeliling kita pada saat itu yang banyak dapatkan / dijumpai dikebun, bahan itu antara lain berupa daun pisang, daun jagung, daun kelapa, daun aren, daun jambu air dan daun jati.

Cara pengemasannyapun dilakukan dengan berbagai macam cara seperti  pengemasan dengan cara digulung ( biasa mengunakan bahan daun pisang, daun jambu dan daun jagung ), pengemasan dengan cara melipat ( biasa mengunakan bahan daun pisang dan daun jambu ), pengemasan dengan membalut ( biasa mengunakan bahan daun pisang dan daun kelapa contoh makanan lepet ) dan cara pengemasan terakhir berupa menganyam bahan yang digunakan daun daun kelapa contoh makanan ketupat.

Pengemasan, diatas bertujuan untuk melindungi makanan dari kerusakan, juga merupakan daya pikat-bagi orang agar tergiur menikmatinya.

Tuesday, September 4, 2012

Selamat Datang di Blog Aneka Kemasan Plastik

Kami perusahaan yang bergerak dalam penyediaan pengemasan / packaging dengan bahan plastik. Bila perusahaan anda dalam pengemasan mengunakan bahan plastik, kami siap menyediakan plastik kemasan sesuai bentuk yang anda butuhkan.
Senang kiranya bila kami bisa berkerja sama dengan perusahaan anda.
Bagi anda yang ingin mengenal kami lebih jauh lagi bisa klik link dibawah ini :
Dan bagi anda yang berminat atau hanya ingin bertanya bisa hubungi kita di No. 081231950298 atau beri komentar dibawah dengan meningalkan alamat email anda. Semua pertanyaan dan komentar akan kami layani dengan senang hati.

Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih


Salam sukses untuk kita semua